Lantas, apa penyebabnya? Dan yang terpenting, bagaimana caranya agar bisnis kulinermu bisa bertahan dan berkembang? Berikut beberapa tips berdasarkan riset akademik dan panduan dari para ahli.
1. Kembangkan Digital Capability Lewat Kepemimpinan Transformasional
Journal of Culinary Science & Technology (2022) di Jakarta menemukan bahwa pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan memperkuat kemampuan digital secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis kuliner
Alih-alih hanya fokus pada resep, pemilik bisnis harus aktif mengadopsi teknologi seperti aplikasi kasir dan QR menu untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.
Tips penerapan:
Jangan hanya fokus pada rasa atau visual makanan—pemilik bisnis harus berperan sebagai “digital leader” yang melek teknologi.
Mulai dari hal sederhana, seperti menghadiri pelatihan digital marketing, mengenal cara kerja aplikasi kasir, hingga memahami dasar pemanfaatan data pelanggan.
Jadikan digitalisasi sebagai bagian dari visi bisnis, bukan sekadar alat tambahan.
2. Gunakan Aplikasi Kasir untuk Manajemen yang Lebih Efisien
Menurut hasil penelitian dari Binus University Jakarta, penggunaan aplikasi kasir (POS) terbukti mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan stok, transaksi, dan laporan keuangan pada bisnis kuliner seperti coffee shop. Dengan POS, pemilik usaha bisa mendapatkan laporan real-time yang membantu dalam mengambil keputusan bisnis secara cepat dan akurat.
Sistem POS seperti Tantri, misalnya, menawarkan integrasi antara pemesanan, pembayaran, dan laporan penjualan, yang sangat penting untuk bisnis kuliner agar berkembang secara profesional.
Tips penerapan:
Gunakan aplikasi kasir seperti Tantri yang menyediakan fitur pencatatan penjualan real-time, laporan keuangan otomatis, dan manajemen stok bahan baku.
Buat rutinitas harian untuk mengecek penjualan dan stok secara digital.
Gunakan laporan keuangan dari sistem POS untuk evaluasi bulanan dan keputusan investasi.
3. Terapkan QR Menu untuk Pengalaman Pelanggan yang Lebih Modern
Dalam studi yang diterbitkan oleh jurnal Sustainability tahun 2025, disebutkan bahwa penggunaan QR menu secara signifikan meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi pelayanan, dan persepsi modernitas bisnis.
QR menu juga mengurangi kebutuhan mencetak ulang menu setiap kali ada perubahan harga atau produk. Selain itu, pelanggan merasa lebih nyaman karena tidak perlu bersentuhan langsung dengan benda fisik, sebuah nilai tambah sejak pandemi.
Tips penerapan:
Tempel QR code di tiap meja untuk pemesanan langsung—lebih cepat, higienis, dan praktis.
Gunakan QR dinamis supaya kamu bisa update menu atau harga tanpa cetak ulang.
Pastikan desain menu digital mudah dipahami dengan foto makanan, deskripsi, dan harga yang jelas.
4. Inovasi Produk dan Proses Bisnis Secara Berkala
Masih dari jurnal Sustainability, inovasi dalam model bisnis dan proses operasional terbukti menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan UMKM kuliner. Pemilik bisnis harus aktif mengevaluasi menu, strategi pemasaran, serta saluran distribusi secara berkala.
Menggunakan teknologi dan tools seperti aplikasi kasir memungkinkan evaluasi yang lebih akurat, karena semua data transaksi dan perilaku pelanggan tercatat secara otomatis.
Tips penerapan:
Jadwalkan sesi brainstorming dengan tim minimal 3 bulan sekali untuk mengevaluasi menu dan pelayanan.
Analisis data penjualan dari aplikasi kasir untuk mengidentifikasi makanan/minuman favorit dan yang kurang diminati.
Uji coba produk baru dalam skala kecil sebelum launching resmi, dan minta feedback langsung dari pelanggan.
5. Integrasi Teknologi dalam SOP Bisnis
Dalam sebuah studi di jurnal Jambura Science of Management, disebutkan bahwa usaha kecil menengah yang memasukkan teknologi sebagai bagian dari SOP operasionalnya cenderung lebih stabil dan adaptif. Hal ini mencakup penggunaan sistem POS, QR menu, serta sistem pembukuan digital dalam proses harian.
Mengintegrasikan teknologi sejak awal akan membuat operasional lebih konsisten dan mengurangi risiko human error.
Tips penerapan:
Buat panduan kerja standar yang mencakup penggunaan aplikasi kasir, prosedur input stok, pemesanan lewat QR menu, hingga pencatatan keuangan harian.
Latih karyawan baru agar terbiasa bekerja dengan sistem digital sejak awal.
Evaluasi rutin SOP berdasarkan data dan kendala yang muncul di lapangan, lalu update jika perlu.
Kesimpulan
Membangun bisnis kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang manajemen yang cermat dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Tingginya angka kegagalan seharusnya jadi pengingat bahwa strategi bisnis harus disiapkan sejak awal.
Dengan menerapkan kepemimpinan yang adaptif, memanfaatkan aplikasi kasir seperti Tantri, dan menyediakan QR menu sebagai bagian dari layanan pelanggan, kamu bisa meningkatkan peluang sukses di tahun-tahun pertama bisnismu.
About PT Sasana Solusi Digital – Aplikasi Kasir Tantri
Tantri adalah aplikasi kasir berbasis cloud yang dikembangkan oleh PT Sasana Solusi Digital, sebuah perusahaan teknologi asal Bandung yang berfokus pada solusi digital untuk bisnis kuliner.
Dengan fitur-fitur unggulan seperti QR menu, manajemen stok, pencatatan transaksi real-time, dan laporan keuangan otomatis, Tantri hadir untuk membantu UMKM kuliner bertransformasi secara digital dan meningkatkan efisiensi operasional.
Tantri telah digunakan oleh 1200+ merchant F&B di Indonesia, dan terus berkembang sebagai partner terpercaya dalam perjalanan bisnis para pemilik usaha kuliner—baik itu coffee shop, restoran, hingga bisnis makanan rumahan.