Semakin hari Bisnis B2B (Business-to-Business) menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Pasar yang kompetitif, , muncul pesaing baru via Digital Marketing untuk B2B ,ekspektasi pelanggan yang tinggi, dan perubahan teknologi yang konstan menuntut strategi pemasaran yang efektif dan relevan.
Apakah Anda merasa kesulitan untuk menjangkau target audiens yang tepat? Apakah biaya pemasaran tradisional Anda semakin tidak efisien? Atau, apakah Anda kesulitan mengukur ROI (Return on Investment) dari aktivitas pemasaran Anda?
Keresahan-keresahan ini adalah hal yang wajar di kalangan pelaku bisnis B2B saat ini. Namun, jangan putus asa! Digital marketing hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Dalam artikel ini akan dibahas strategi yang sudah dibuktikan oleh client B2B kami dalam membangun brand awareness yang kuat, menghasilkan leads berkualitas, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya, mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Selengkapnya silahkan baca pada artikel di bawah ini
1. Apa itu Digital Marketing B2B?
Digital marketing untuk B2B adalah segala bentuk pemasaran yang dilakukan secara digital untuk menjangkau dan berinteraksi dengan bisnis lain (business-to-business). Berbeda dengan B2C yang fokus pada konsumen individu, B2B memiliki target pasar yang lebih spesifik, yaitu perusahaan atau organisasi.
Tujuan utama digital marketing untuk B2B adalah untuk membangun brand awareness, menghasilkan leads berkualitas, meningkatkan penjualan, dan membangun hubungan jangka panjang dengan klien.
Perbedaan Utama dengan B2C:
- Target Pasar: B2B: Perusahaan/Organisasi, B2C: Konsumen Individu
- Proses Pembelian: B2B: Lebih panjang dan kompleks, melibatkan banyak pengambil keputusan, B2C: Lebih singkat dan sederhana
- Fokus Pemasaran: B2B: Membangun hubungan dan kepercayaan, B2C: Menarik emosi dan keinginan konsumen
- Saluran Pemasaran: B2B: Lebih fokus pada platform profesional seperti LinkedIn, website perusahaan, dan email, B2C: Lebih luas, mencakup media sosial, iklan berbayar, dan influencer marketing
2. Mengenal Karakter Buyer B2B
Memahami karakter buyer B2B adalah fondasi penting dalam merancang strategi pemasaran yang efektif. Buyer B2B tidak sama dengan konsumen individu (B2C). Mereka memiliki kebutuhan, motivasi, dan proses pengambilan keputusan yang unik. Berikut adalah beberapa karakteristik buyer B2B yang perlu Anda ketahui:
- Rasional dan Berorientasi pada Nilai
Buyer B2B membuat keputusan berdasarkan logika dan data, bukan emosi. Mereka mencari solusi yang dapat memberikan nilai bisnis yang jelas, seperti peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, atau peningkatan pendapatan. - Melibatkan Banyak Pengambil Keputusan
Proses pembelian B2B seringkali melibatkan banyak pihak, mulai dari staf teknis, manajer, hingga eksekutif puncak. Setiap orang memiliki peran dan pengaruhnya masing-masing dalam keputusan akhir. - Fokus pada ROI (Return on Investment)
Buyer B2B sangat memperhatikan ROI dari setiap investasi. Mereka ingin memastikan bahwa pembelian mereka memberikan manfaat yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. - Membutuhkan Informasi yang Lengkap dan Akurat
Sebelum membuat keputusan, buyer B2B membutuhkan informasi yang lengkap dan akurat tentang produk atau layanan Anda. Mereka ingin memahami fitur, manfaat, keunggulan kompetitif, dan testimoni dari klien lain. - Membangun Hubungan Jangka Panjang
Buyer B2B mencari mitra bisnis yang dapat diandalkan dan diajak kerja sama dalam jangka panjang. Mereka tidak hanya tertarik pada transaksi sesaat, tetapi juga pada hubungan yang saling menguntungkan. - Aktif di Platform Profesional
Buyer B2B seringkali aktif di platform profesional seperti LinkedIn. Mereka mencari informasi, berinteraksi dengan kolega, dan mengikuti perkembangan industri di platform ini. - Menghargai Konten yang Relevan dan Berkualitas
Buyer B2B tertarik pada konten yang relevan dengan kebutuhan bisnis mereka dan disajikan secara berkualitas. Mereka mencari artikel, studi kasus, white paper, atau webinar yang dapat memberikan wawasan dan solusi praktis.
3. Mengapa Bisnis B2B Anda Membutuhkan Digital Marketing?
Di era digital saat ini, keberadaan online adalah suatu keharusan bagi bisnis B2B. Tanpa digital marketing yang efektif, bisnis Anda berisiko tertinggal dari kompetitor dan kehilangan peluang emas. Berikut adalah beberapa keresahan umum yang dihadapi bisnis B2B dan bagaimana digital marketing dapat menjadi solusinya:
- Sulit Mendapatkan Leads Berkualitas
Bisnis B2B seringkali kesulitan menarik perhatian calon klien yang tepat dan menghasilkan leads yang berpotensi menjadi pelanggan setia.Sehingga butuh pendekatan digital untuk meningkatkan kuantitas & kualitas leads. - Biaya Marketing Tradisional Mahal dan Tidak Efektif
Metode pemasaran tradisional seperti iklan di media cetak, radio, televisi, atau pameran dagang membutuhkan biaya yang sangat besar, dan efektivitasnya sulit diukur secara akurat. - Kurangnya Visibilitas Online
sebagian besar calon klien mencari informasi tentang produk atau layanan melalui internet. Bisnis B2B yang tidak memiliki visibilitas online yang kuat berisiko kehilangan peluang emas untuk menjangkau calon klien potensial. - Sulit Bersaing dengan Kompetitor
Muncul pemain – pemain baru atau bahkan pemain lama yang mendapatkan lebih banyak project melalui strategi Digital - ROI yang Sulit Diukur
Metode pemasaran tradisional seperti iklan di media cetak, radio, televisi, atau pameran dagang membutuhkan biaya yang sangat besar, dan efektivitasnya sulit diukur secara akurat.
4. 6 Langkah Memulai B2B dalam Digital Marketing
Berikut langkah – langkah yang dapat sebagai strategi marketing secara digital untuk B2B:
- Riset Keyword yang Mendalam:
- Tujuan: Memahami apa yang dicari target audiens Anda di mesin pencari.
- Tools: Google Keyword Planner, Ahrefs, SEMrush.
- Contoh: Jika Anda menjual software akuntansi untuk UKM, Anda mungkin menargetkan kata kunci seperti “software akuntansi UKM terbaik”, “aplikasi akuntansi online”, atau “harga software akuntansi”.
2. Optimasi Website Anda:
- Tujuan: Membuat website Anda mudah ditemukan dan digunakan oleh pengunjung.
- Elemen Penting: Mobile-friendly, user-friendly, dioptimasi untuk SEO, konten berkualitas.
- Contoh: Pastikan website Anda memiliki navigasi yang jelas, halaman produk yang informatif, dan artikel blog yang relevan dengan industri Anda.
3. Buat Konten yang Berkualitas:
- Tujuan: Menarik perhatian buyer B2B dan membangun otoritas di industri Anda.
- Jenis Konten: Artikel blog, studi kasus, e-book, infografis, video.
- Contoh: Buat artikel blog tentang “5 Tips Memilih Software Akuntansi yang Tepat untuk UKM” atau studi kasus tentang bagaimana software Anda membantu klien meningkatkan efisiensi keuangan mereka.
4. Manfaatkan Media Sosial:
- Tujuan: Membangun brand awareness, menghasilkan leads, dan membangun hubungan dengan calon klien.
- Platform Utama: LinkedIn.
- Contoh: Bagikan konten Anda di LinkedIn, ikuti diskusi di grup yang relevan, dan buat kampanye iklan yang ditargetkan untuk menjangkau pengambil keputusan di perusahaan target Anda.
5. Gunakan Email Marketing:
- Tujuan: Membangun hubungan dengan calon klien dan mempromosikan produk atau layanan Anda.
- Jenis Email: Newsletter, email promosi, email follow-up.
- Contoh: Kirimkan newsletter bulanan yang berisi artikel terbaru dari blog Anda, tips tentang manajemen keuangan, atau informasi tentang produk baru Anda.
6. Ukur dan Analisis:
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mengukur dan menganalisis kinerja digital marketing Anda. Gunakan tools seperti Google Analytics untuk melacak:
- Traffic website: Berapa banyak pengunjung yang datang ke website Anda dan dari mana mereka berasal.
- Leads yang dihasilkan: Berapa banyak leads yang berhasil Anda kumpulkan melalui website atau kampanye Anda.
- Konversi: Berapa banyak leads yang berubah menjadi pelanggan.
- ROI (Return on Investment): Berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap aktivitas pemasaran Anda.
5. Channel Digital Marketing untuk B2B
Setelah merancang strategi digital marketing, Anda perlu memilih channel atau saluran yang tepat untuk menjangkau target audiens Anda. Berikut adalah beberapa channel digital marketing yang umum digunakan dalam bisnis B2B:
- Website Perusahaan: Website perusahaan adalah pusat dari semua aktivitas digital marketing Anda. Pastikan website Anda profesional, informatif, mudah dinavigasi, dan dioptimalkan untuk mesin pencari.
- Media Sosial: LinkedIn adalah platform media sosial yang paling penting untuk bisnis B2B. Selain LinkedIn, Anda juga dapat menggunakan platform lain seperti Twitter atau Facebook, tergantung pada target audiens Anda.
- Email: Email adalah channel yang efektif untuk berkomunikasi dengan calon klien secara personal dan membangun hubungan jangka panjang.
- WhatsApp Business: Otomasi fitur lebih lengkap seperti Away Message, Greeting Message, hingga product katalog untuk komunikasi dengan calon klien lebih cepat.
6. Indikator Keberhasilan Strategi Digital Marketing B2B
Setelah Anda menjalankan strategi digital marketing, penting untuk mengukur dan menganalisis kinerja Anda secara teratur. Berikut adalah beberapa indikator keberhasilan yang perlu Anda perhatikan:
- Traffic Website:
Pantau jumlah pengunjung website Anda, sumber traffic, dan halaman yang paling banyak dikunjungi.- Contoh:
- Peningkatan jumlah pengunjung website sebesar 20% dalam 3 bulan terakhir.
- 50% pengunjung website berasal dari mesin pencari, 30% dari media sosial, dan 20% dari direct traffic.
- Halaman produk dan halaman blog paling banyak dikunjungi.
- Budget: Rp 100.000 – Rp 500.000 per bulan untuk tools analisis website (misalnya, Google Analytics premium).
- Contoh:
- Leads yang Dihasilkan:
Ukur berapa banyak leads yang berhasil Anda kumpulkan melalui website, landing page, atau kampanye iklan Anda.- Contoh:
- 100 leads berhasil dikumpulkan melalui formulir pendaftaran di website dalam sebulan.
- 50 leads dihasilkan dari kampanye iklan LinkedIn.
- Tingkat konversi leads menjadi pelanggan adalah 10%.
- Budget: Rp 50.000 – Rp 250.000 per bulan untuk tools lead generation (misalnya, landing page builder atau CRM).
- Contoh:
- Konversi:
Hitung persentase leads yang berubah menjadi pelanggan.- Contoh:
- Tingkat konversi leads menjadi pelanggan adalah 10%.
- Nilai rata-rata setiap pelanggan adalah Rp 10.000.000.
- ROI dari kampanye digital marketing adalah 200%.
- Contoh:
7. Contoh Project Jasa Digital Marketing untuk B2B
Case Study 1: Tantri.id – 3x lipat Leads Organic Search
a. Target Pengguna: Kafe, restoran, dan bisnis F&B lainnya.
b. Fungsi Utama:
- Menu QR: Memudahkan pelanggan melihat menu dan memesan langsung dari meja mereka dengan memindai kode QR
- Kasir: Membantu bisnis mengelola transaksi penjualan, pembayaran, dan laporan keuangan.
c. Pengembangan Website:*
- Kombinasi native development dan WordPress untuk blog.
- Menggunakan Pro Plugin SEO untuk optimasi mesin pencari.
d. Hasil yang Dicapai:*
- Rata-rata masuk 10 besar di hasil pencarian Google untuk kata kunci yang ditargetkan.
- Peningkatan lead organik 3x lipat (dari 50 menjadi 150 per bulan).
Case Study 2: Emech.id – 45 hari ter-indeks halaman 1
a. Bisnis: emech.id adalah cabang Indonesia dari produsen crane global yang memiliki 5 cabang di seluruh dunia.
b. Pengembangan Website:*
- Menggunakan platform WordPress.
- 80% kode custom (disesuaikan) untuk pengembangan yang cepat.
- Waktu pengembangan hanya 45 hari.
c. Hasil yang Dicapai:*
- Halaman 1 Google dalam 45 hari setelah pengembangan.
- Leads harian yang konsisten setelah 3 bulan.
8. Layanan Jasa Digital Marketing untuk B2B
Layanan Digital Marketing untuk B2B dari WK MEDIA bantu bisnis B2B semakin berkemban dengan solusi layanan sebagai berikut:
- Pengembangan Website:
- Memiliki website B2B yang profesional dan interaktif.
- Mudah terindeks oleh Google.
- Jasa SEO & Google Ads:
- Meningkatkan jumlah pengunjung yang ideal.
- Menjadi leads potensial.
- Paket B2B Marketing:
- Web Development + SEO + Google Ads.
- Segera mendapatkan leads potensial.
- Training & Consulting:
- Meningkatkan skill tim Digital Marketing.
- Dalam SEO & Google Ads.
9. FaQ Digital Marketing untuk B2B
- Platform media sosial mana yang paling efektif untuk B2B?
LinkedIn & Tiktok adalah platform media sosial yang paling penting untuk bisnis B2B karena merupakan platform profesional yang banyak digunakan oleh para pengambil keputusan.
- Berapa budget yang dibutuhkan untuk Jasa digital marketing untuk B2B?
Budget digital marketing B2B bervariasi tergantung pada skala bisnis, target audiens, dan tujuan pemasaran. Namun, penting untuk mengalokasikan budget yang cukup untuk setiap channel digital marketing yang Anda gunakan.
- Kapan perusahaan membutuhkan jasa agensi digital marketing untuk B2B?
Jika Anda tidak memiliki sumber daya atau keahlian yang cukup untuk menjalankan digital marketing B2B secara efektif, maka menggunakan jasa agensi dapat menjadi pilihan yang baik.
Kesimpulan
Digital marketing untuk B2B adalah strategi yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di era digital. Dengan memahami karakter buyer B2B, merancang strategi yang efektif, memilih channel yang tepat, mengukur kinerja secara teratur, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, bisnis B2B dapat meningkatkan visibilitas online, menghasilkan leads berkualitas, meningkatkan penjualan, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Layanan Digital markeitng untuk B2B dari WK MEDIA siap membantu anda mulai dari persiapan website hingga handle SEO & Google Ads dengan tujuan memenangkan persaingan & penjualan di pasar yang semakin kompetitif.