WkMedia.com – Kritikus Politik Faizal Assegaf menuding adanya konspirasi jahat antara Megawati Soekarnoputri dan Jokowi terkait dugaan ijazah palsu yang digunakan Jokowi dalam karier politiknya.
Dikatakan Faizal, skandal ini sengaja ditutup-tutupi oleh Megawati dan elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Rakyat dan TNI jadi korban konspirasi jahat PDIP. Misal, ihwal ijazah palsu Jokowi, masih tersimpan rapi di berangkas Megawati,” ujar Faizaldi X @faizalassegaf (19/3/2025).
Faizal menyayangkan sikap bungkam dari LSM dan koalisi sipil yang seharusnya mengawal transparansi dan keadilan.
“Dan ironinya, LSM berjubah koalisi sipil, bersikap bungkam,” tambahnya.
Ia menggambarkan alur konspirasi ini sebagai sesuatu yang sangat gelap.
“Alurnya sangat gelap. Tentang ijazah bodong itu, Megawati dan Jokowi saling berkedip mata. Tak heran, Mega maupun elite PDIP milih pasif ketika publik mendesak skandal tersebut dibongkar,” paparnya.
Faizal meyakini bahwa Megawati dan Jokowi memiliki kepentingan bersama dalam menutupi skandal ini.
“Megawati sadar, bila pengadilan berjalan jujur, dirinya dan Jokowi berpeluang masuk penjara. Kedua aktor terlibat pemufakatan jahat. Menipu seantero republik dengan skandal ijazah palsu,” tegasnya.
Menurut Faizal, dokumen ijazah palsu tersebut tidak dibuat di lingkungan militer, melainkan dirancang di lingkungan Megawati.
“Dokumen jahanam itu tidak dibuat di barak militer. Tapi dirancang di kamar gelap Megawati. Dari situ, Jokowi diloloskan sebagai Walikota, Gubernur, dan menjabat dua periode presiden,” Faizal menuturkan.
Faizal juga menyoroti pembagian kekuasaan yang dihasilkan dari konspirasi ini.
“Petugas partai bermodal ijazah palsu tampil serba licik dengan Megawati. Hasilnya berbagi jatah, Gibran jadi Wapres, Puan kembali pimpin DPR. Sementara kubu koalisi sipil digiring jadi pembenci TNI,” jelasnya.
Ia menilai konspirasi ini telah mewariskan kehancuran bagi negara.
“Tak hanya itu, Mega, PDIP, dan Jokowi mewariskan kehancuran bernegara. Korupsi di semua sektor, BUMN jadi sarang maling, SDA dirampok, utang bertumpuk, oligarki makin berkuasa, dll,” tandasnya.
Faizal bilang, praktik politik yang dijalankan oleh Megawati dan koalisi sipil bebas bertindak semena-mena.
“Megawati dan mitra koalisi sipil terkesan semakin kompak menutupi ijazah palsu Jokowi. Supremasi tipu-menipu ala sipil,” kuncinya.
(Sumber: Fajar)