WkMedia – Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB-HRS) mengecam sikap pemerintah yang terkesan pilih kasih dalam menjaga ketertiban dan ketenangan di masyarakat.
Pemerintah dinilai tebang pilih dalam penegakan hukum. FPI prosesnya bisa dengan mudah dibubarkan, sementara dalam hal ini Ormas-ormas yang melakukan premanisme terkesan ‘dibiarkan’.
Tokoh dari Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) itu juga membeberkan alasan kuat mengapa Ormas berkegiatan premanisme itu masih eksis.
“Kita belajar dari FPI, FPI ini bukan organisasi preman. Melainkan, organisasi sosial, kemasyarakatan, kemanusiaan, pemerintah berani bubarin. Kenapa organisasi preman nggak berani dia bubarin? Ada apa?” ungkapnya dilansir dari youtube Cerita Untungs.
Menurut HRS, preman berkedok ormas ini pembinanya adalah para pejabat yang punya kepentingan, “Sebenarnya jawabannya sudah jelas, karena banyak ormas-ormas preman tadi, pembinanya para pejabat. Kalau pembinanya pejabat, bagaimana ceritanya?,”
“Itu yang saya katakan waktu kita bicara sama media asing, apa yang musti kita lakukan kalau penjahat dan pejabat sudah berkolaborasi, mereka saling memanfaatkan satu sama lainnya, saling melindungi,” ujarnya.
Rizieq menegaskan kembali sikap pemerintah yang seharusnya tegas menindak perlakuan Ormas yang meresahkan dan merugikan itu harus dibubarkan.
“Kalau masih berupa oknum, kalau memang organisasi tersebut secara umum bagus, cuma ada oknum-oknumnya yang nggak baik, oknumnya tangkap, penjarakan mereka semua,” ujarnya.
“Tapi kalau sudah struktural, masif, memang organisasi ini di berbagai daerah sok jago, di berbagai daerah jadi tukang peras, di berbagai daerah meresahkan masyarakat. Bubarkan, nggak peduli pembinanya siapa,” ujarnya.
Untuk itu, Habib Rizieq Shihab berpesan kepada para pejabat, termasuk Presiden Prabowo Subianto untuk lebih menyoroti polemik ini.
“Maka itu sekarang saya minta, pejabat-pejabat tinggi, termasuk presiden sekalipun. Kalau namanya masih tercantum sebagai pembina-pembina di organisasi semacam ini, segera tarik itu nama, itu memalukan si pejabat,” ujarnya.
“Karena ke depannya rakyat sudah muak dengan begini-begini,” paparnya.[jk]