WkMedia.com – Dunia maya dihebohkan dengan kemunculan video editan digital yang menampilkan simbol-simbol LGBT di sekitar Ka’bah Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi yang membuat netizen dan umat Islam meradang.
Video editan itu diunggah oleh akun X dan Instagram @pixelHELPER. Netizen yang geram dengan video penghinaan terhadap Islam itu ramai-ramai menyerukan report akun milik seniman LGBT dan pro-Israel asal Jerman tersebut.
Dalam video berdurasi 29 detik itu ditampilkan sejumlah orang dengan mengenakan simbol LGBT dan terbuka aurat menari-nari di depan Ka’bah diiringi hentakan musik. Di sekitar kiblat umat Islam itu juga dimunculkan umbul-umbul warna pelangi.
Dalam keterangan videonya, Pixel Helper menulis video itu sebagai perayaan Hari Christopher Street, acara tahunan memperjuangkan hak-hak LGBT.
“Tidak ada pawai kendaraan hias, tidak ada musik, hanya cinta tanpa alas dalam lingkaran. Kami menari, kami berseri-seri,” tulisnya dikutip, Sabtu (24/5/2025).

Pengguna media sosial X ramai-ramai mengecam video tersebut dan menyerukan report akun Pixel Helper.
“Pelanggaran berkedok hiburan, yok bareng-bareng kita report akunnya. Jangan diamkan hal ini!” tulis akun @Zentizen.
“Minta dihormati haknya, tetapi tidak mengormati keyakinan orang lain,” tulis @selowmase mengecam video editan LGBT di depan Ka’bah itu.
Bukan hanya warganet Indonesia yang mengutuk tindakan penghinaan terhadap simbol Islam tersebut, tetapi netizen luar negeri juga ikut bersuara mengecam.
“Semuanya tolong bantu laporkan massal @pixelhelper di Twitter dan Instagram, akun ini terus menghidar dan merendahkan Islam. Semoga Allah mempermalukan jiwa-jiwa keji di belakangnya dalam kehidupan di dunia dan akhirat,” tulis akun @coldichigo dalam Bahasa Inggris.
Video yang menampilkan simbol-simbol LGBT di depan Ka’bah tersebut murni hasil editan digital.
Akun Chatbot AI @Grok menyatakan video itu tidak nyata dan kemungkinan besar dibuat menggunakan AI.
“Hukum di Arab Saudi melarang keras homoseksualitas, dengan hukuman berat, sehingga perayaan LGBT di depan Ka’bah sangat tidak mungkin terjadi,” tulisnya.
(Fajar)