WkMedia.com – Sebuah laporan terbaru dari Pew Research Center menyebutkan bahwa Islam menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama periode 2010 hingga 2020. Dalam studi bertajuk Global Religious Landscape yang dirilis Senin lalu, peningkatan jumlah pemeluk Islam mengungguli pertumbuhan seluruh agama lain secara global.
Peningkatan pesat ini dipicu oleh faktor demografi, bukan karena perpindahan keyakinan. Pew mencatat bahwa umat Islam secara umum lebih muda dan memiliki tingkat kelahiran yang lebih tinggi dibanding penganut agama besar lainnya. Rata-rata perempuan Muslim diperkirakan melahirkan 2,9 anak dalam masa hidupnya, sementara perempuan non-Muslim rata-rata memiliki 2,2 anak.
Meski Kristen masih menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbesar di dunia—yakni sekitar 2,3 miliar jiwa—jaraknya dengan Islam semakin menyempit. Populasi umat Kristen secara global dilaporkan turun sekitar 1,8 persen sejak 2010, sementara umat Islam terus bertambah, terutama di negara-negara mayoritas Muslim.
Islam tercatat mengalami pertumbuhan signifikan di negara seperti Kazakhstan, Benin, dan Lebanon. Sebaliknya, proporsi Muslim menurun di Oman dan Tanzania.
Dari tahun 2010 hingga 2020, jumlah umat Muslim meningkat sebanyak 347 juta orang, menjadi 2,0 miliar jiwa. Umat Kristen bertambah 122 juta orang, menjadi 2,3 miliar jiwa. Sementara itu, umat Buddha menjadi satu-satunya kelompok dalam analisis ini yang mengalami penurunan jumlah secara absolut, berkurang sebanyak 19 juta orang, menjadi 324 juta jiwa.
Perkiraan mereka mencakup 201 negara dan wilayah yang menjadi tempat tinggal bagi 99,98% populasi dunia. Kami memfokuskan analisis pada tujuh kelompok: umat Kristen, Muslim, Hindu, Buddha, Yahudi, penganut agama-agama lainnya, serta mereka yang tidak mengidentifikasi diri dengan agama apa pun.
Selama dekade tersebut, jumlah umat Muslim bertambah lebih banyak dibandingkan gabungan semua agama non-Muslim, yakni 347 juta orang dibandingkan 248 juta. Bahkan, pertumbuhan jumlah penduduk Muslim melampaui total jumlah umat Buddha di seluruh dunia pada tahun 2020, yang mencapai 324 juta jiwa.
Akibat pertumbuhan cepat populasi Muslim ini, kesenjangan antara jumlah umat Muslim dan Kristen secara global terus menyempit. Pada tahun 2010, umat Muslim mencakup 23,9% dari populasi dunia, sementara umat Kristen sebesar 30,6%. Namun pada tahun 2020, persentase umat Muslim naik menjadi 25,6%, sementara persentase umat Kristen turun menjadi 28,8%. Pertumbuhan jumlah umat Kristen melambat karena tingginya tingkat perpindahan agama atau disafiliatif dari agama tersebut.
Pew juga menemukan bahwa Kristen masih mendominasi di 60 persen negara dan wilayah yang disurvei. Namun, kepercayaan ini mengalami penurunan paling tidak lima persen di 40 negara, dan hanya tumbuh signifikan di satu negara. Salah satu penyebab utamanya adalah perpindahan keyakinan: dalam satu dekade terakhir, untuk setiap satu orang dewasa yang menjadi Kristen, terdapat tiga orang dewasa yang meninggalkannya.
Sebaliknya, jumlah orang yang memilih untuk tidak beragama justru meningkat. Untuk setiap satu orang dewasa yang meninggalkan status “tidak beragama”, tiga orang dewasa lainnya justru bergabung dalam kelompok ini.
Islam menjadi satu-satunya agama yang mencatat lebih banyak orang dewasa masuk daripada keluar. Selain itu, Islam dan kelompok tidak beragama adalah dua kategori yang mengalami pertumbuhan pangsa dalam populasi dunia secara keseluruhan.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa jumlah pemeluk agama-agama lain seperti Sikhisme dan Baha’i kini mencapai sekitar 200 juta orang atau 2,2 persen dari total populasi dunia.
Sementara itu, Buddhisme menjadi satu-satunya agama besar yang mengalami penurunan jumlah pemeluk, dengan penurunan sebesar 18,6 juta orang. Proporsi umat Buddha secara global pun menyusut dari sekitar lima persen menjadi empat persen dalam satu dekade terakhir.
Sumber: PressTV, Middle East Eye, dan Pew Research Center