wk-media.com – Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Anthony Charles Lynton atau Tony Blair, kini masuk dalam dewan pengawas Danantara, sebuah keputusan yang menuai perhatian publik.
“Tony Blair adalah dewan penasehat Ibukota Nusantara (IKN),” ujar pegiat media sosial Jhon Sitorus dalam unggahannya di X, Rabu (26/2/2025).
Jhon menyatakan bahwa Tony Blair diharapkan dapat menarik minat investor agar Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tujuan investasi yang ramai.
“Diharapkan investor beramai-ramai mendatangi IKN, nyatanya IKN sepi investor,” ucapnya.
Namun, alih-alih mendapat sambutan positif dari pasar, Jhon menilai bahwa masuknya Tony ke struktur Danantara justru berdampak negatif terhadap pasar modal.
“Sekarang, Tony Blair juga jadi Dewan Pengawas Danantara. Wajar jika pasar modal ANJLOK hari ini. Respon pelaku pasar pesimis dan kebanyakan ‘tunggu aja dulu,’” ungkapnya.
Jhon juga menyoroti rekam jejak Tony Blair di IKN yang dinilainya bermasalah, sehingga ia mempertanyakan kemampuannya dalam mengelola aset senilai Rp14.700 triliun.
“Rekam jejaknya di IKN saja tidak beres, apalagi menangani aset Rp 14.700 Triliun?” imbuhnya.
Berdasarkan hal tersebut, Jhon mempertanyakan apakah Prabowo telah belajar dari pengalaman sebelumnya.
“Prabowo tidak belajar dari kesalahan Jokowi mengangkatnya sebagai penasehat IKN kah?” pungkasnya.
(Sumber: Fajar)