wk-media.com – Otoritas Imigrasi Thailand akhirnya menangkap dan mendeportasi empat turis Israel setelah mereka menyebabkan kekacauan di Rumah Sakit Pei dan di tengah masyarakat di wilayah utara Provinsi Mae Hong Son.
Mengutip laporan The Thaiger pada Senin, 10 Februari 2025, informasi mengenai alasan deportasi keempat turis Israel itu pertama kali dibagikan oleh tim medis melalui laman Facebook AggressiveDoctor. Seorang dokter mengungkapkan bahwa ia merasa kelelahan dan tidak aman, bahkan khawatir jika para turis tersebut mendekatinya atau menyerangnya di luar rumah sakit.
Menurut dokter itu, para turis Israel bersikap agresif selama berada di rumah sakit. Mereka melakukan berbagai tindakan meresahkan, seperti mengacungkan jari tengah ke tim medis, meremehkan keterampilan tenaga kesehatan, merokok tembakau dan ganja di dalam rumah sakit, menolak membayar biaya perawatan, mencuri, hingga mencoba merusak pintu ruang gawat darurat.
Dokter tersebut mengaku telah melaporkan insiden ini ke kantor distrik. Namun, bukannya mendapatkan dukungan, ia justru disalahkan karena dianggap bisa merusak citra pariwisata Thailand. Ia pun merasa tidak tahu harus mengadu ke mana dan bahkan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri demi menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
Situasi ini semakin mendapat perhatian setelah stasiun televisi Channel 7, pada Kamis, 6 Februari 2025, menayangkan rekaman CCTV yang menunjukkan aksi para turis Israel tersebut. Salah satu video memperlihatkan mereka mencoba menerobos ruang gawat darurat untuk menemani teman mereka yang sedang dirawat setelah mengalami kecelakaan sepeda motor.
Seorang dokter menjelaskan bahwa sebelum insiden terjadi, lima pria Israel tiba di rumah sakit, salah satunya mengalami luka akibat kecelakaan. Pasien yang terluka segera dibawa ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan.
Keempat temannya berusaha masuk ke dalam ruangan tersebut, tetapi tim medis menolak dengan alasan bahwa hanya tenaga medis yang diperbolehkan berada di sana. Namun, salah satu dari mereka tetap memaksa masuk dengan sedikit membuka pintu untuk melihat kondisi temannya.
Akibatnya, tim medis harus menghentikan pekerjaan mereka untuk mengusir pria tersebut. Tidak terima dengan perlakuan itu, para turis Israel meluapkan kemarahan mereka dan menyebabkan keributan di rumah sakit, meskipun banyak pasien lain yang sedang menunggu perawatan.
Mereka terus bertindak mengganggu hingga akhirnya pihak keamanan rumah sakit membawa mereka ke kantor polisi. Para pelaku diidentifikasi sebagai Daniel Gagaev, Aviv Rom, Or Emanoel Ashton, dan Dan Niski Niskovaskith.
Masing-masing dari mereka didakwa berdasarkan Pasal 397 Hukum Pidana, yang dapat dikenai denda hingga 5.000 baht. Dalam kasus ini, polisi menjatuhkan denda sebesar 3.000 baht atau sekitar Rp1,5 juta kepada setiap pelaku. Selain menyebabkan keributan di rumah sakit, mereka juga diduga bekerja secara ilegal dan mengemudikan sepeda motor tanpa memiliki surat izin mengemudi.
(Sumber selengkapnya: Liputan6)