wk-media.com – Seorang pegawai honorer di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, mengalami kesulitan setelah tiga bulan tidak menerima gaji. Pria berinisial F, yang bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jember, harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat tekanan mental yang dialaminya.
F mengalami depresi berat karena kesulitan ekonomi setelah gajinya tak kunjung dibayarkan selama tiga bulan. Kondisi ini akhirnya berdampak pada kesehatannya hingga ia harus mendapatkan perawatan medis di RSD dr. Soebandi, Jember.
Kasus ini menjadi sorotan setelah sebuah unggahan di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall membagikan kabar mengenai pegawai honorer yang dirawat di rumah sakit akibat depresi karena belum menerima gaji selama tiga bulan.
Masalah ini juga mendapat perhatian serius setelah perwakilan tenaga honorer melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto. Setelah mendengar kabar tersebut, Djoko segera menjenguk F untuk memberikan dukungan moral. Dalam foto yang beredar, tampak Wakil Bupati Jember itu mendampingi pegawai honorer yang tengah dirawat.
Ternyata, keterlambatan pembayaran gaji pegawai honorer bukanlah kasus baru. Banyak tenaga honorer di berbagai daerah mengalami kondisi serupa, terutama di awal tahun anggaran. Persoalan ini pun memicu reaksi dari warganet yang mengungkapkan keprihatinan mereka melalui berbagai komentar di media sosial.
“temenku guru honorer, udah 3 bulan juga blm gajihan, nangis kemaren cerita sama aku, mana kalau ramadhan gini pengeluaran lebih banyak.”
“Dzolim banget yaAllah, ga takut apa sama balasannya.”
“Sudah pernah merasakan.”
“Jangankan honorer, yg udah pns aja ada yg kena rapel kok. Berarti pemkab nya yg kacau itu. Honorer bayaran ga seberapa aja bisa”nya ikutan di rapel. Wajib diperiksa atasannya.”
“Tiap awal tahun pst merasakan ???? Alhamdulillah Rejeki selalu dtg dr arah mana aja selama qt mau berdoa dan berusaha.”
(Sumber: Viva)